Probolinggo – Dugaan aksi begal kembali menggegerkan warga Kabupaten Probolinggo. Seorang kurir paket asal Desa Tambelang, Kecamatan Krucil, mengaku menjadi korban perampasan di kawasan Bremi Tengah, tepatnya di sekitar SDN Bremi 2, pada Selasa malam (28/5), tak lama setelah waktu salat Magrib.
Video yang merekam situasi korban tersebar di berbagai grup WhatsApp. Dalam rekaman tersebut, tampak pria itu dalam kondisi lemas dan ditolong warga sekitar. Ia mengaku kehilangan uang tunai kurang lebih Rp6 juta. Namun, anehnya, motor dan paket yang dibawanya tetap utuh dan tidak hilang.
Kapolsek Krucil IPTU Arif membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian tersebut. “Kejadiannya setelah Magrib. Tadi diperiksa di puskesmas, tidak ada luka. Kemudian dibawa pulang,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Rabu (29/5).
Namun yang mengejutkan, saat diminta datang ke Polsek untuk memberikan keterangan lebih lanjut, korban menolak. “Korban tidak mau dimintai keterangan. Saksi juga tidak ada. TKP dekat SDN Bremi 2,” tambah IPTU Arif.
Pihak kepolisian menyebutkan bahwa informasi yang disampaikan korban belum bisa diverifikasi secara utuh. Bahkan, sisa uang korban masih ditemukan, sehingga pernyataan soal kehilangan Rp6 juta perlu didalami kembali.
“Kita selalu menghimbau, jika ada kejadian mencurigakan, segera laporkan. Tapi dalam kasus ini, keterangan korban tidak jelas. Masih perlu pendalaman, apakah benar-benar terjadi perampokan atau tidak,” terang IPTU Arif.
Penolakan korban untuk dimintai keterangan menimbulkan tanda tanya. Apakah ada hal yang disembunyikan? Ataukah peristiwa ini bukanlah murni tindak kriminal?
Hingga kini, polisi belum menetapkan status hukum dari kejadian tersebut. Penyelidikan terus dilakukan, sembari menunggu itikad baik korban untuk memberikan keterangan resmi.
editor : putri s.sos
